Jumat, 02 Desember 2011

Asal Usul Salib



Salib adalah lambang yang sangat tua yang terdapat di dunia jauh sebelum lahirnya Yesus Sang Juruselamat. Pada awalnya orang-orang Kristen tidak menggunakan salib sebagai lambang Kekristenan mereka. Benda ini tidak termasuk dalam daftar pertama lambang-lambang Kristen yang disediakan  oleh St. Clement. Mulanya yang mereka gunakan justru bintang ikan (Pisces) dan anak domba sebagai lambang Penyelamatnya.

Ketika lambang salib akhirnya dipakai, orang-orang Kristen sempat merasa enggan terhadap gambar seorang laki-laki yang tergantung pada salib. Hal ini tidak pernah dilakukan Gereja Kristen sebelum abad ke tujuh. Faktanya, salib dengan orang tergantung padanya telah dimasukkan oleh orang Roma dari India berabad-abad sebelum zaman Kristen. Walker berkata, "…orang-orang Kristen dini bahkan menolak salib karena (berwatak) pagan….Patung-patung Yesus dini tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran 'Gembala yang Baik' yang membawa domba." (Acharya, The Christ Conspiracy)

Churchward mengatakan, "Pada dasarnya Salib merupakan tanda astronomi. Salib dengan lengan sama panjang menunjukkan waktu siang dan malam yang sama panjang, dan merupakan tanda equinox." Sedangkan Derek Patridge menyatakan, "Yang ditunjukkan oleh salib dengan lingkaran di dalamnya…adalah sebenarnya matahari yang mengecil atau mati di zodiac, dan bukan orang."

Encyclopedia of Funk and Wagnalls menyebutkan bahwa "Tanda salib sudah digunakan sebagai lambang sebelum zaman Kristen." Di Italia –di mana terletak Roma yang menjadi salah satu pusat paling dini bagi penyebaran agama Kristen-, terdapat salib sebagai peninggalan dari zaman prasejarah. Di Mesir purba, yang memuja dewa-dewi yang mati menebus dosa dengan darah, salib dijadikan lambang keagamaan yang umumnya berbentuk huruf T, yang oleh para ahli disebut dengan tau. Ada pula salib tau yang di atasnya dipasang sebuah "gagang" yang berupa lingkaran. Lingkaran itu melambangkan kekekalan. Salib yang di atasnya bergagang lingkaran itu melambangkan kekelalan hidup atau kehidupan yang abadi. Salib berlingkaran (crux ansata/salib ankh) biasa dipakai di leher para pendeta Mesir kuno sebagai kalung. Di kalangan berbagai bangsa purba di sekitar wilayah Mediterania, termasuk Funisia yang bertetangga dengan Palestina, lambang salib Mesir itu juga mengandung pengertian hikmah atau kebijaksanaan rahasia."

Selain Salib Tau terdapat satu lagi jenis salib yang disebut dengan Salib Berlengan Sama Panjang. Salib ini telah dikenal di seluruh dunia purba. Oleh para ahli dikatakan bahwa di kalangan dunia purba salib ini melambangkan keempat unsur (bumi, udara, air, dan api) yang dipandang sebagai sumber penciptaan segala sesuatu. Unsur-unsur itu dipandang sebagai yang abadi, sehingga segala sesuatu yang tercipta darinya, tidak akan pernah musnah, sekalipun berubah-ubah.

Salib berlengan panjang juga digunakan sebagai pemberi tanda (berupa gambar) pada makanan suci maupun wadah-wadah yang berisi air suci keagamaan. Penggunaan salib ini terdapat di kalangan bangsa-bangsa Assyiria, Babilonia, Persia purba, bahkan di benua Amerika sebelum datangnya agama Kristen.

Bentuk lain salib jenis ini adalah swastika. Ini sebenarnya adalah salib berlengan panjang, yang bagian ujung lengannya tertekuk atau dipatahkan menurut arah yang sama (seperti arah jarum jam). Menurut para ahli, ujung lengan yang tertekuk itu asal mulanya melengkung, yang apabila diteruskan akan membentuk lingkaran yang memanifestasikan lambang matahari.

Encyclopedia of Funk and Wagnalls mengatakan, "Bentuk atau model ini adalah salah satu lambang paling dini yang terkenal yang telah dibuat oleh manusia, dan salah satu lambang yang paling menyebar di kalangan bangsa-bangsa primitif. Lambang ini terdapat di seluruh benua selain Australia, dan merupakan lambang dewa matahari, dari Apollo dan Odin sampai Quetsalcoatle. Lambang ini masih bertahan hidup sebagai lambang keagamaan di India di kalangan para penganut agama Budha dan agama Jain, serta di China dan Jepang, maupun di kalangan suku-suku Indian di Amerika Utara yang masih meneruskan praktik keagamaan dan pengobatan asli (praktek perdukunan)."

Dalam Encyclopedia Britannica, Prof. Shepherd menulis, "Bentuk-bentuk salib telah digunakan sebagai lambang, religius atau lainnya, jauh sebelum zaman Masehi, di hampir semua bagian dunia…Dua bentuk salib Pra Kristen telah menjadi mode dalam Kekristenan. Lambang hieroglyph Mesir tentang kehidupan (salib ankh, salib tau dengan lingkaran di atasnya) dipungut dan digunakan secara luas pada monumen-monumen Kristen Koptik. Salib Swastika (crux gammata), yang terdiri atas empat huruf gamma kapital Yunani, ditandakan pada banyak nisan makam Kristen dini sebagai lambang yang tersamar. Lambang ini tersebar luas sebelum zaman Kristen di Eropa, Asia, dan Amerika dan umumnya dianggap sebagai lambang matahari atau api. Dari situlah makna sumber kehidupan berasal. "

Di beberapa tempat di dunia ini, ujung tekukan pada salib swastika diberi gambar telapak kaki yang menandakan adanya gerak "berjalan". Di tempat lain, ada pula yang menggambari ujung swastika dengan gambar burung yang menggambarkan gerak terbangnya matahari di angkasa. Atau gambar ikan, yang mengisyaratkan matahari menyelam di laut di bawah muka bumi setelah tenggelam di malam hari dan sebelum kembali terbit keesokan harinya.

Bagaimanapun, salib merupakan lambang Dewa Matahari. Karena matahari hanya satu bagi seluruh dunia, maka dengan sendirinya di mana-mana di dunia ini, apabila mereka memuja Dewa Matahari maka lambang dan kepercayaannya akan mirip. Demikian halnya antara kepercayaan pagan dengan kepercayaan Kristen. Sejak ribuan tahun sebelumnya hingga jaman penyebaran agama Kristen di wilayah Mediterania, telah terdapat agama-agama yang meyakini dewa-dewi yang menderita, disalib dan mati menebus dosa. Riwayat-riwayat dan waktu penyaliban Yesus yang terdapat dalam doktrin Kristen juga sangat serupa dengan kepercayaan pagan, yakni berkisar antara tanggal 21-25 Maret.

Justinus Martir dapat saja berapologi bahwa iblis yang mendengar ramalan-ramalan para nabi besar sebelumnya, meniru ajaran itu sebelum adanya agama Kristen itu sendiri. Namun demikian Islam akan tetap menolak dengan keras doktrin Kristen apapun seputar peristiwa penyaliban tersebut, sebagaimana dinyatakan dengan tegas dalam Al Qur'an, "mereka tidak membunuhnya dan mereka tidak menyalibnya" (QS. An Nisa: 157). Maka dari itu, sudah sepatutnyalah bagi setiap muslim untuk tidak mempercayai dogma-dogma Kristen seputar penyaliban Yesus, apalagi sampai mempercayai lambang salib sebagai lambang penebusan dosa manusia.

Asal Usul Agama Kristen

Mengenal Bibel

Kitab Suci / Holy Bible dalam agama kristen itu terbagi dalam dua bagian, yaitu : Old Testament (Perjanjian Lama) dan New Testament (Perjanjian Baru). Literatur kristen dalam bahasa Indonesia memanggil salinan kitab suci itu dengan "Alkitab".

Biblia, yang merupakan Kitab Suci dalam agama Yahudi, dipanggil oleh pihak kristen dengan Perjanjian Lama dan merupakan bagian dari kitab suci agama kristen. Biblia itu terbagi atas tiga bagian : Torah dan Nebiim dan Kethubiim.

Kitab suci agama Yahudi itu disebut juga „Perjanjian“. Inti isinya termaktub dalam Sepuluh Perintah (Ten Commadments) seperti termuat dalam Keluaran (20: 1-12) dan dalam Ulangan (5:1-21), yang merupakan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil.

Sepuluh Perintah itu termuat dalam dua buah Luh, yang dibawa turun oleh Nabi Musa dari puncak sebuah bukit batu di semenanjung Sinai, yang pada puncak yang terpandang suci itu Nabi Musa menerimakan perjanjian dari Allah Maha Kuasa (Yahuwa)

Di dalam hubungan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil itu, Kitab Suci Al-Qur'an dari agama Islam menyebut „Perjanjian“ tersebut dalam berbagai Surah dengan al-Mitsaq , (Baqarah, 27; Ra'ad, 27; Nisak, 153; Maidah, 15; Baqarah, 63, 84,93; dan berbagai Surah lainnya), yang bermakna: Perjanjian.

Karena pihak kristen berpendirian bahwa ketetapan yang diberikan Allah Maha Kuasa kepada Jesus (Isa Al-Masih) itu pun merupakan perjanjian, maka lahir dua istilah dalam dunia kristen, yaitu : Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Perjanjian Baru / New Testament
Perjanjian Baru merupakan kitab suci yang paling azasi dalam agarna kristen sekalipun dunia kristen itu mengakui kitab suci agama Yahudi merupakan bagian dari kitab sucinya juga.

Perjanjian Baru itu terbagi atas empat bagian :

1. Gospels (himpunan Injil) terdiri atas empat Injil :
a. Injil Matius, karya Matius.
b. Injil Markus, karya Markus.
c. Injil Lukas, karya Lukas.
d. Injil Yahya, karya Yahya.

2. Acts of Apostles (Kisah Rasul-Rasul) terdiri atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Lukas.

3. Epistles (himpunan Surat) terdiri dari 14 buah Surat Paulus (Rum, Korintus Pertama, Korintus Kedua, Galatia, Epesus, Pilipi, Kolose, Tesalonika Pertama. Tesalonika Kedua, Timotius Pertama, Timosius Kedua, Titus, Pilemon, Ibrani, 1 buah Surat Yakub (James), 2 buah Surat Peterus, 3 buah Surat Yahya, 1 buah Surat Yahuda.

4. Apocalypse (Wahyu) terdiri' atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Yahya.

Perbandingan luas isi dari keempat-empat bagian itu, dengan meminjam Kitab Perjanjian Baru cetakan 1955 yang diterbitkan Gedung Alkitab di Jakarta, tercatat sebagai berikut :
Injil Matius : 93 halaman
Injil Markus : 60 halaman
Injil Lukas : 97 halaman
Injil Yahya : 74 halaman
Kisah Rasul-Rasul : 90 halaman
Surat Paulus :216 halaman
Surat-surat lain : 43 halaman
Kitab Wahyu : 45 halaman
jumlah : 718 halaman

Melihat perbandingan luas isi di atas dapat disimpulkan suatu fakta bahwa himpunan Surat-Surat Paulus itu merupakan bagian yang sangat dominan di dalam Perjanjian Baru itu.

Synoptic Gospels
Keempat Injil di atas itu adalah tulisan empat tokoh mengenai peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Jesus, semenjak lahir sampai menjalankan missinya dalam wilayah Galelia (Palestina Utara) dan terakhir dalam wilayah Judea (Palestina Selatan).

Tiga Injil yang pertama (Matius, Markus, Lukas) itu disebut dengan Synoptic Gospels, yakni Injil-Injil yang hampir bersamaan isinya. Sekalipun dijumpai perbedaan-perbedaan kecil di sana sini mengenai urutan Silsilah, urutan Kejadian, ragam Peristiwa, akan tetapi dalam rangka keseluruhannya hampir bersamaan.

Kalangan Sarjana-sarjana-Bible (Biblical Scholars), yang melakukan penelitian secara intensif terhadap satu persatu Injil itu, menyimpulkan bahwa masing-masing penulis Injil sama-sama memungut dari suatu Sumber Asal, akan tetapi Sumber-Asal (Q) itu sudah tidak dijumpai kini dan tidak dikenal sama sekali.

Sebaliknya Injil Yahya mempunyai cara sendiri di dalam mengisahkan kehidupan beserta missi dari Jesus itu. Baikpun urutan Kejadian maupun ragam peristiwa agak jauh berbeda dengan 3 Injil yang disebut Synoptic Gospels itu.

Perbedaan lainnya bahwa 3 lnjil yang pertama itu bercerita dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami, akan tetapi Injil Yahya telah dipenuhi oleh ungkapan-ungkapan filosofis.

Perbedaan lainnya yang sangat tajam sekali ialah mengenai lama missi yang dijalankan Jesus dalam wilayah Galelia dan wilayah Judea itu. 3 Injil pertama bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa satu kali Perayaan Paskah, lalu tertangkap pada masa perayaan Paskah itu di Jerusalem. Jadi, Jesus menjalankan missinya dalam tempo lebih kurang satu tahun saja.

Tetapi Injil Yahya bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa tiga kali Perayaan Paskah, dan terakhir ditangkap dalam Perayaan Paskah di Jerusalem. Jadi menurut Yahya, Jesus Kristus menjalankan missinya dalam tempo 3 tahun, bukan satu tahun seperti keterangan ketiga Injil yang tergolong Synoptic Gospels itu.

Keempat Injil itu disusun penulisnya di dalam bahasa Greek kuno (Yunani). Sedangkan Jesus Kristus lahir dan hidup dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang dewasa itu berada di bawah kekuasaan imperium Roma, dan menjalankan missinya dalam lingkungan masyarakat Yahudi itu, yang dewasa itu cuma mengenal dan mempergunakan bahasa Arainik yaitu suatu dialek dari bahasa Ibrani (Yahudi).

Nazarenes dan Christians
Pengikut Jesus yang pertama sekali terdiri atas kelompok-kelompok Yahudi dalam wilayah Galelia maupun Judea, yang oleh kalangan Sarjana-sarjana Bible (Biblical Sholan) disebut dengan Early Christians, yakni Orang kristen yang pertama sekali.

Pada masa hidup Jesus sendiri maupun masa berikutnya belum dikenal sebutan orang kristen (Christianis). Mereka itu cuma disebut oleh kalangan lainnya, terutama oleh pihak-pihak yang menantang Jesus, dengan sebutan Nazarenes. Yakni para pengikut Nazareth. Hal itu disebabkan Jesus sekalipun dilahirkan di Bethlehem, akan tetapi keluarganya menetap di kota-kecil Nazareth dalam wilayah Galelia.

Oleh sebab itulah para mukmin pertama itu disebut pihak lawannya dengan pengikut orang Nazareth atau Nazarenes. Dari sebutan Nazarenes itulah lahir sebutan Nashara dalam bahasa Arab dan sebutan Nasrani dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan sebutan Christians (Kristen) baru muncul pada masa belakangan, jauh sepeninggal Jesus. Sebutan itu bermula lahir di kota besar Antiokia di Syria Utara, sewaktu Barnabas dan Paulus menjalankan missinya di kota besar itu, yang mempunyai kedudukan sebagai ibukota imperium Roma untuk wilayah belahan Timur.

Disebabkan Barnabas dan Paulus di dalam missinya tidak henti-hentinya menyatakan dan menegaskan bahwa Jesus itu adalah Christos (AI-masih) maka orang sekitarnya memanggilkan mereka itu dengan para pengikut Kristus (Christians). Dari situlah lahir sebutan Orang kristen di dalam bahasa Indonesia.

Jesus wafat, menurut A. Powell Davies di dalam The First Christian cetakan 1957 halaman 13, sekitar tahun 29 Masehi. Pendapat itu dikukuhkan oleh Hugh J. Schonfield dalam The Authentic New Testament cetakan 1958 halaman XIV.

Sedangkan peristiwa pada kota-besar Antiokia itu terjadi, menurut Hugh J. Schonfield, sekitar tahun 46-48 masehi. Jadi Iebih kurang dua puluh tahun sepeninggal Jesus barulah muncuI sebutan Christians (orang Kristen).

Early Christians (Kristen Pertama) dan Gentile Christians (Orang Kristen Asing / Berikutnya)
Pada akhirnya pecah sengketa sengit antara Barnabas dengan Paulus pada kota-kota besar Antiokia itu (Kisah Rasul-Rasul, 15 :39), dan juga Peteros dengan Paulus pada kota-besar Antiokia itu ia, 2: 11-21 ). Inti pokok yang menyebabkan sengketa itu tidak pernah dijelaskan di dalam Kisah Rasul-Rasul, akan tetapi hal itu akan dicoba dijelaskan dalam uraian berikut.

Karena sengketa sengit itu Paulus bersama Silas meninggalkan kota-besar Antiokia untuk selama-lamanya (Kisah Rasul-Rasul, 15:40-41) menuju Asia Kecil dan Makedonia dan semenanjung Achaia (Grik) guna mengembangkan ajarannya dalam lingkungan orang Grik dan mereka itulah yang disebut dengan Gentile Christians (Orang kristen Asing).

Sebutan itu lahir dalam dunia kristen untuk membedakan kelompok Pengikut yang Baru itu dengan Kristen Petama, Early Christians, yakni para pengikut Jesus Kristus yang mula-mula dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang disebut dengan Nazarenes itu.

Para pengikut yang pertama diyakini telah musnah sebagian besarnya pada masa pemberontakan total bangsa Yahudi di Palestina terhadap penindasan imperium Roma, yang berlangsung sepuluh tahun lamanya, yaitu antara tahun 65 sampai 75 masehi. Legiun X dari pihak Roma melakukan pembunuhan-pembunuhan massal (massacre) pada perkampungan-perkampungan Yahudi di seluruh Palestina, kecuali yang sempat melarikan diri ke lembah Mesopotamia dan Arabia Selatan dan berbagai wilayah lainnya.

Sewaktu Panglima Titus pada tahun 70 masehi berhasil merebut dan menguasai benteng pertahanan terakhir dari pihak Yahudi, yaitu Kota Suci Jerusalem, maka berlangsung pembunuhan massal lagi. Panglima Titus bertindak menghancurkan Bait Allah di atas bukit Zion, yakni Bait Allah yang terkenal megah dan agung itu, yang pada masa dulu bermula dibangun oleh Nabi Sulaiman dan dikenal dengan Kuil Sulaiman (Solomon's Temple).

Panglima Titus mengumumkan wilayah Jerusalem dan sekitarnya dikuasai kini oleh pihak imperium Roma dan wilayah tersebut diberi nama dengan : Aeliae Capitolae. Semenjak tahun 70 masehi itu setiap orang Yahudi tidak di izinkan memasuki wilayah Aelice Capitolae itu.

Semenjak pemberontakan total yang gagal itulah dikenal dalam sejarah bangsa Yahudi dengan Great Diaspora, yakni masa memencar tanpa tanah air. Pada masa yang sangat tragis itu diyakini kelompok-kelompok pengikut Jesus yang pertama-tama (Early Christians) ikut musnah. Kecuali kelompok kecil yang sempat meliputkan dirinya ke kota Pella di seberang sungai Jordan, yang pada masa belakangan dikenal dengan sekte Ebionites yang mempunyai Injil sendiri yang dikenal dalam sejarah dengan Ebionite Gospel (Injil Ebionites), yang isinya jauh berbeda dengan Injil-Injil yang menjadi pegangan dunia kristen pada masa berikutnya dan kini.

Karena kelompok yang pertama-tama dapat dikatakan telah musnah pada masa pemberontakan itu maka berkembanglah kelompok pengikut yang baru, dibawah ajaran Paulus, yaitu Gentile Christians (Orang Kristen Asing).

Sumber: Agama-agama Besar di Dunia

Kristen dan Sejarah Lama

Philo of Alexandria (13-20 SM – 54 M)
Di antara komentar yang paling sengit dan kritis yang dialamatkan kepada sejarah Kristen adalah hilangnya naskah dan sumber asli mereka. Sangat disayangkan, tidak ada yang tersimpan selain salinan yang dipenuhi dengan sabotase manusia, dan itu mencakup Injil, buku dan warisan patriarki lama. Kami akan meniliti poin ini melalui studi sejarahwan Yahudi klasik di masa-masa Kristen.

Philo adalah seorang filsuf terampil, lahir di masa rezim Herodit I, dan memahami dengan baik informasi tentang bangsa Yahudi. Dia menulis sekitar lima puluh tujuh buku yang di antaranya adalah The Age of Pilatus. Dalam buku ini, jika dia ingin memasukkan sesuatu tentang Yesus, maka kita akan menemukan banyak hal, namun dia tidak menyebut Yesus sama sekali.

Ia berasal dari kalangan elit berpendidikan dan paling dihormati di antara orang-orang seusianya. Ia dikenal subyektif dan jujur, dan ia tidak pernah mengabaikan suatu kejadian, besar atau kecil, penting atau tidak penting, berkaitan dengan apa yang ditulisnya. Dan itulah metodenya ketika ia menulis tentang berbagai agama yang ada pada waktu itu.

Yang jadi pertanyaan adalah, jika dia seperti ini, mengapa ia tidak menyebutkan hal apapun tentang Yesus dan para rasul, terutama ketika kita tahu, sebagaimana dinyatakan sumber resmi, bahwa Yesus dikenal secara luas dan bahkan pernah mengembara hingga perbatasan Syria. Berita tentang Yesus tersebar luas dimana mereka membawa orang-orang sakit kepadanya untuk diobatinya.

Dia juga tidak menyebutkan apapun tentang penyalibannya, tidak menyebutkan kebangkitannya dari kematian, dan tidak pula menyebutkan sesuatu tentang orang mati yang datang kembali ke dunia dan berkeliaran di sekitar kota. Sungguh, semua kejadian itu seharusnya disebutkan oleh sejarawan kolosal yang cermat seperti Philo, yang tidak pernah diam terhadap segala kejadian, baik kecil atau besar.
Telah diketahui dengan baik bahwa dia sebagai orang yang pemberani melakukan perjalanan ke Roma untuk bertemu dengan raja untuk berargumentasi mengenai orang-orang Yahudi yang menjadi korban dalam penganiayaan berdarah di Alexandria (39). Dia diterima dengan hangat walaupun permintaannya ditolak.
Sekembalinya ke Alexandria, kemudian ia menulis bahwa ia, cukup aneh, tidak menyebutkan Yesus maupun denominasi kaum Kristen yang tinggal di masa Abollonuis Altwany, yang dikatakan sebagai orang yang penting dan sangat berpengaruh seperti Yesus.
I
a adalah murid Plato, yang mengeluarkan teori Logos atau yang secara theologis dikenal sebagai ‘The Word’. Jadi, nanyak tentang ditulis hal ini dan juga teori tentang hubungan Allah dengan dunia dengan semua ketidak-sempurnaannya. Jadi, ia telah membuat entitas independen kalimat yang menciptakan segala sesuatu dengannya, sebagaimana hal tersebut diklaim, yang mencakup semua sifat-sifat ilahi dan bahwa semua makhluk telah bersumber darinya dan Jesus sendiri berasal dari Tuhan—sebuah konsep yang lebih milik permulaan Injil Yohanes ‘ (1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (1:1)

Konsep ‘The Word’ dikenal dalam filsafat dan ia tidak menambahkan apapun selain konsep inkarnasi yang diterima pada abad kedua.
Selain itu, imam Italia Legoy Katchiloly, yang akhirnya meninggalkan keimaman, berkomentar tentang ini dengan berkata, ‘Philon merupakan salah satu orang-orang Essene, meskipun ia tidak menyebutkan sesuatu tentang Yesus dan Kristen, dan bahkan ia mengecualikan mereka sepenuhnya dari sejarah pada periode antara 50 M. sampai 60 M. Sebagai tambahan, bahkan ia tertarik terhadap Logos yang kemudian mengambil bentuk spiritual, sehingga ia menolak ide penjelmaan kedua kedatangan Yesus. (hlm 109)

Flavius Joseph (37-100 M)
Dia dilahirkan di 73 M. dalam keluarga Yahudi yang kaya dan ditunjuk sebagai Gubernur di wiayah yang sekarang dikenal dengan nama Galilea pada awal Revolusi 66. Ia memimpin perang melawan Roma, dan ditangkap oleh Flavius Vespasian. Untuk menyelamatkan hidupnya, ia berbelok untuk bekerja bagi kepentingan Roma dan menjadi intelijen mereka untuk mengamati perang yang sedang berlangsung. Hal ini membantunya untuk mendapatkan kewarganegaraan Roma, dan dengan ini dia tetap menjadi salah satu sejarawan yang paling penting di masa itu.

Dengan jumlah yang begitu besat orang-orang Yahudi lama yang menceritakan peristiwa masa Kejadian hingga ke waktu perang antara Romawi dan Yahudi (66 M), kami hanya menemukan paragraf kecil yang mengatakan, ‘Sekarang, Yesus telah muncul, manusia yang bijaksana, jika memang dibenarkan untuk memanggilnya manusia, karena dia adalah seorang yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mulia, guru bagi banyak orang, sebagaimana ia menerima kebenaran dengan senang hati. Dia memikat banyak orang, baik orang-orang Yahudi atau orang-orang Gentiles. Dia adalah Kristus. Dan ketika Pilatus, sesuai usulan dari tetua di antara kami, mengutuknya ke salib, maka orang-orang yang mencintainya sejak awal tidak meninggalkannya, sebab ia akan muncul kepada mereka dalam keadaan hidup kembali pada hari yang ketiga, sebagaimana yang diramalkan oleh para utusan. Dan umat Kristen, yang nama mereka diambil dari namanya, tidak punah pada hari itu.’

Namun dipastikan para ilmuwan menyepakati suatu fakta bahwa ini hanyalah sebuah tambahan distorsif yang kemudian disisipkan, karena ia tidak terdapat pada naskah terkuno buku ‘The Antiquities of Jews ‘ karya Aourgeen di awal abad ketiga, di mana dia yakin bahwa Joseph menolak untuk percaya kepada Yesus. Diketahui dengan baik bahwa dia sangat setia kepada Yudaisme, dan ini terlihat jelas dalam autobiografi dan buku yang ditulis Apion.

Imam Gelieh, yang juga pustakawan Santo Genfeif dan penerjemah karya-karyanya (1756), mengatakan kontradiksi dan distorsi tersebut sangat gamblang. Saya harus mengakui bahwa tulisan-tulisan tersebut diubah dan dimodifikasi sehingga sebagiannya kontradiksi dengan sebagian yang lain.
Roger Peytrignet mengafirmasi bahwa umat Kristen lebih dahulu mendapati karya-karyanya setelah ia bergabung dengan Roma dan mereka mendistorsinya sesuai dengan kemauan mereka (Jesus-Myth or Historical person, hlm. 29)

Alfarek dan Koushou dalam bukunya ‘ The problem of Jesus and the origin of Christianity ‘ menegaskan kemustahilan bahwa Joseph menulis paragraf di atas karena jika dia berkata demikian, maka dia pasti telah menjadi orang Kristen, tetapi diketahui bahwa dia adalah Yahudi Persia dan itu sudah jelas.
Ada konsensus dari para penulis bahwa tambahan-tambahan ini secara sengaja disisipkan dan, paragraf ini tidak selaras dengan seluruh konteks yang berbicara tentang penderitaan-penderitaan yang dialami masyarakat selama rezim Pelate. Jika paragraf ini dihapus, maka aliran pembicaraan akan menjadi serasi.
Andre Vautier, dalam bukunya yang Mitos Yesus, mengatakan bahwa Josephus menulis jumlah terjemahan tentang perang orang-orang Yahudi, baik terjemahan dalam bahasa Aramaik atau translation. Tanggal terjemahan Yunani kembali ke 79 M. dan tidak mempunyai referensi dalam bagian pertama dan juga dari bagian no. 300 hingga no. 700. Konteks mengalir dengan begitu lancar dan harmonis, dan dengan kata-kata yang begitu sempurna. Sedangkan bagian yang kedua yang berkaitan dan menceritakan peristiwa yang bertepatan dengan masa di mana Yesus hidup berisi ungkapan-ungkapan yang sangat buruk. Bahkan isinya tidak konsisten dan tidak harmonis. Ini merupakan bukti yang pasti bahwa bagian ini telah tercemah oleh tulisan-tulisan orang Kristen.

Katanya, kita seharusnya tidak lupa bahwa para imam pada waktu itu adalah orang yang bisa membaca dan menulis dan bahwa bagian-bagian yang berbicara tentang Yesus dan Yohanes sang pembaptis itu telah diedit dari salinan yang dibuat dari bahasa Yunani.
Jadi, Andre Vautier menyatakan secara tegas bahwa buku The war of the Jews dan bagian ke-18 dalam buku Ancient Antiquities of the Jews yang mencatat peristiwa abad pertama masehi termasuk bukti yang tak diragukan lagi dan jelas mengenai perubahan dan sisipan, dan mengenai halaman yang disispkan dan yang dihapus.

Pada bab ketiga dalam bukunya, Andre Vautier mengatakan bahwa kata pengantar buku The Jews wars was against the Romans berisi out-line Artikel buku. Sekarang buku, jika kita menelitinya, mengalami penyimpangan secara massif dari rezim Augustus hingga tahun 12 rezim Neiron. Misalnya, ada masa enam puluh tahun hilang, dan itu adalah periode aktivitas Yesus dan Johanes sang pembaptis.
Benar-benar jelas bagi pembaca bahwa seorang laki-laki yang begitu berhati-hati dan teliti seperti Josephus tidak bisa diam terhadap jeda sejarah manusia ini, padahal ia merupakan periode yang mencakup berbagai peristiwa konsekuensial historis. Sarjana yang jujur pasti akan mencaci gereja yang sejak awalnya itu didasarkan pada kebijakan kecurangan, sabotase, interpolasi dan distorsi.

Jadi Loegy Katxhyoly mengatakan: Gereja telah mengubah banyak paragraf dalam karya-karya Josephus, dan menskenario pembakaran Roma kebakaran di masa Neiron, hanya untuk menciptakan orang-orang yang rela berkorban demi Essense dan Kristen. Cukup bagi kami untuk merujuk kepada banyak distorsi yang dibuat Eusebius untuk bergeluar dengan keanehan dari sumber sejarah Kristen dalam Kitab Suci, yang telah dicemari oleh para sejarahwan sebagai penipu.
Guy Fau juga mengatakan dalam bukunya yang The Myth of Jesus bahwa paragraf tentang Yesus pertama kali muncul di abad keempat dalam karya Euseus, dan ia belum ditemukan namun dalam buku The Hebrew Antiquities in the Age of Aourgene (185-254).

DAFTAR URUT PERISTIWA-PERISTIWA PENTING YANG BERSEJARAH TERHADAP LAHIRNYA BANI ISRAIL SAMPAI ZAMAN IMPERIUM ROMAWI



3000 - 2700 S.M. Dynasti pertama di Mesir.

± 2400 S.M. Imperium Semitik pertama. Sargon I, raja Assyria.

2000 - 1500 S.M. Imperium-imperium Mesopotamia (kini Iraq) dan Mesir. Perpindahan-perpindahan besar di
seluruh Hilal Subur (Fertile Cressent).

± 1750 S.M. Ibrahim di Kanaan (kini Palestina/Israel).

± 1700 S.M. "Code Hammurabi" (termasuk "lex talionis") dari Babilonia, dari mana terbit hukum Kanaanit dan sebagian dari "Syariat Musa."

1700 - 1550 S.M. Bangsa Hyksos dari Kanaan mengontrol Mesir dan mengizinkan Bani Israil mendiami muara (delta) sungai Nil; Bani Israil mulai menduduki Kanaan (Palestina).

± 1550 S.M. Bangsa Hyksos diusir dari Mesir. Bangsa Hittit menghancurkan Babilonia.

1500 - 1200 S.M. Masa paling jayanya Mesir. Kanaan adalah wilayah Mesir. "Armana Tablets" menceritakan tentang surat-surat kepada Firaun perihal serangan-serangan Bani Israil terhadap kota-kota di Kanaan.

± 1400 S.M. Yericho dihancurkan oleh "Yusak" yang membentuk konfederasi dari Bani Israil di Kanaan Utara. Ibukota Sechem (kini Nablus).

1377 - 1360 S.M. Pemerintahan Firaun IKHNATON (Armenophis IV), Monotheist. Aneka pembaharuannya disapuh setelah wafatnya.

± 1230 S.M. Keluarnya Bani Israil (suku Levi?) dari Mesir di bawah pimpinan Musa dan Harun a.s. Tahun tradisionil dari Decalogue (Kesepuluh Firman).

± 1200 S.M. Didudukinya negeri-negeri sebelah Timur sungai Yordan dan bagian-bagian Kanaan Selatan oleh suku-suku padang pasir, dipimpin oleh Bani Israil yang lolos dari Mesir.

1225 - 1020 S.M. Bani Israil menaklukkan bagian-bagian lebih banyak dari Kanaan. Pergulatan dengan bangsa Filistin. Pemerintahan oleh Syekh atau "hakim-hakim." Percampuran hidup Bani Israil dan orang-orang Kanaani, peradaban Kanaanit diserapnya.

± 1020 S.M. Sebagian suku-suku Bani Israil berpadu di bawah raja pertama: Saul.

± 1004 S.M. Daud a.s. menjadi raja dari Israel Selatan yang dinamakan Yudah.

± 998 S.M. Daud menjadi raja dari seluruh Israel, dan merebut Yerusalem (kini Al-Qudus) yang menjadi ibukota. Perluasan daerah Israel hingga sebesar yang tidak pernah dicapainya, sedang keadaan internasional sangat menguntungkannya

965 - 926 S.M. Suleiman a.s., pemerintah dan kerajaan bersatu. Membangun Heikal pertama di Yerusalem. Pemerintahan sangat mewah, perdagangan maju, akan tetapi perpajakan berat menyebabkan kemarahan dan nyaris pemberontakan.

± 926 S.M. Kerajaan pecah: Israel di Utara dan Yudah di Selatan.

926 - 721 S.M. Kerajaan Utara. Pembaharuan-pembaharuan (Reforms) dari nabi Elia (Ilyas a.s.). Nabi-nabi Amos dan Hosea dan Samaria jatuh, dan berakhirlah kerajaan Utara.

926 - 586 S.M. Kerajaan Selatan, Nabi-nabi Yesaya dan Mikha (725 - 697 S.M.). Senakharib menyerang hendak merebut Yerusalem (701 S.M.).

696 - 642 S.M. Dewa-dewa bintang bangsa Assyria disembah di Yerusalem. Kultur Pembiakan (Fertility). Pengorbanan anak. Krisis agama mendekat.

621 S.M. Hukum Kitab Ulangan. Penerbitan pertama dari "Sepuluh Firman" (saduran Kitab Ulangan). Nabi-nabi Yerimia dan Yehezkiel. Bangunnya Babilonia.

586 S.M. Yerusalem jatuh dan mulainya pengasingan di Babilonia.

538 S.M. Firman Cyrus II yang mengizinkan kembalinya orang-orang dari Pengasingan. Saduran kedua dari "Sepuluh Firman" (Kitab Keluaran XX) disusun masa itu.

520 - 516 S.M. Heikal dibangun kembali oleh Zerubbabel.

458 - 444 S.M. Ezra (Uzair) dan Nehemya. Pemugaran Yudah dimulai, kini dinamakan Yudea.

444 S.M. Diterbitkan dan diterima Hukum disusun pada masa Pengasingan dan dikatakan dari Musa a.s., termasuk kedua saduran dari Sepuluh Firman.

333 S.M. Iskandar Agung masuk Yerusalem.

320 S.M. Palestina di bawah Ptolemy (Mesir).

198 S.M. Palestina di bawah Seleucid (Syria).

168 S.M. Antiochus IV (Epiphanes) berusaha menghilangkan agama Yahudi.

176 - 135 S.M. Pemberontakan Makkabe.

142 S.M. Kemerdekaan Yahudi dari Syria; Pemerintahan oleh raja-raja serentak Imam.

65 S.M. Pompeyus masuk Yerusalem dan Palestina menjadi wilayah Romawi.

2/2.2. PERKEMBANGAN DARI TAUHID KE TRINITAS [17]

Tahun 12 M
Tersurat dalam Yohanes 20:17 ... "Aku naik kepada Bapaku dan Bapamu, dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu."

57 M
Paulus menulis "Tiada ada Allah lain, melainkan Yang Satu Bagi kita hanya ada satu Allah, Sang Bapa, dan satu Yesus Kristus."

96 M
Clement I (Clemens Romanus), 88 - 97, uskup Roma, menulis "Kristus diutus oleh Tuhan dan para apostel (rasul) diutus oleh Kristus."

120 M
Rukun Iman para apostel (Apostles' Creed) mulai dikenal Gereja. Bunyinya "Saya percaya akan Allah, Sang Bapa Yang Maha Kuasa."

50 M
Justin Martyr (juga dikenal dengan Justinus si Ahli Filsafah), kelahiran Syikhem di Palestina, 100 - 165, dengan ajaran Platonisme mulai merusak kesederhanaan Nasrani. Beliau adalah guru-besar Platonisme dan kemudian masuk Kristen tanpa membuang Platonisme, sebab perpaduan maka beliau dihukum mati.

170 M
Kata "Trias" pertama kali terdapat dalam literatur Nasara.

200 M
Kata "Trinitas" pertama kali digunakan oleh Tertullianus, seorang penulis tarikh gereja.

230 M
Origines gelar Adamantios, kelahiran Iskandaria 185-254, bapa Gereja, dan penulis Gereja, menentang doa-doa ditujukan kepada Kristus.

260 M
Sabellius, guru Nasrani, mengajar: Sang Bapa, Sang Putera dan Roh Kudus adalah tiga nama untuk Tuhan yang sama.

300 M
Bentuk Trinitas dan doa belum dikenal Gereja.

310 M
Lactantius Firmianus, bapa Gereja, menulis "Kristus tidak pernah menamakan dirinya Tuhan."

320 M
Eusebius, ahli tarikh Gereja dan uskup Caesarea, dan kawan Arius 260 - 340, menulis "Kristus mengajar kita untuk menamakan bapanya Tuhan yang benar dan untuk beribadat kepadaNya."

325 M
Muktamar Iznik (Nicene Council) bersepakat menamakan Kristus "Allah dari Allah, Tuhan benar dari Tuhan benar."

350 M
Pertentangan-pertentangan hebat dalam Gereja perihal ajaran Trinitas.

370 M
Doxology (puja-puji) bagi Sang Bapa, Sang Putera dan Roh Kudus, disusun dan disesalkan sebagai suatu bid'ah (novelty).

381 M
Muktamar Konstantinopel (kini Istambul) menyempurnakan ajaran "tiga oknum dalam satu Tuhan."

383 M
Kaisar Theodosius I Agung (379-395) mengancam akan menghukum semua yang tidak percaya dan tidak ibadat terhadap Trinitas.

496 M
Firman Paus Gelasius I (492-496) menghukum Injil Barnabas. Barnabas adalah pembina jemaah di Antakia (Antiok).

TRINITAS tidak ada dalam Bible. Trinitas merupakan synthesis yang dihasilkan oleh Gereja. Hubungan dengan Trinitas dari bangsa-bangsa kafir yang melahirkan Trinitas faham Gereja. Perpaduan ini memudahkan Gereja menasranikan bangsa-bangsa jahiliyah (kafir) yang bertrinitas. Prof. Dr. G.J. Vossius [18] menerangkan bahwa Trinitasnya:

Orang-orang Indian Amerika: OTKON, MESSOU dan ATAHAUATA.

Orang-orang Hindu: BRAHMA, VISYNU dan SIVA, yang dirupakan satu badan berkepala tiga.

Orang-orang Mesir Kuna: EICTON, CNEPH (DEMIURGUS) dan PHTHA atau PTAH.

Bangsa-bangsa Greka (Yunani):

a)Orpheus: PHANES, URANOS dan KRONOS.

b)Plato: AGATHON, NOUS dan PSUCHE.

c)Pythagoras: MONAD, NOUS dan PSUCHE.

Orang-orang Parsi: OROMASDES. MITHRAS dan ARIMENES

Orang-orang Rumawi Kuna: JUPITER, MINERVA dan JUNO, Amor ac Delicium, Jovis, yaitu Roh Suci.

Orang-orang Skandinavia (Norse, Anglo-Saxon, Jerman). ODIN (OTHIN atau WODAN), HAENIR dan LODUR.

2/2.3 DAFTAR URUT DARI PERISTIWA-PERISTIWA PENTING YANG BERSEJARAH TERHADAP KELAHIRAN GEREJA

63 S.M
Pompeyus masuk Yerusalem. Palestina dibawah kekuasaan Romawi.

37 - 4 S.M
Herodes Agung raja boneka di Palestina.

27 S.M
Oktavianus menjadi Kaisar Augustus.

6 S.M.
Kelahiran Yesus. Yudea menjadi propinsi Romawi, diperintah oleh para procurator. Sensus dari Quirinus. Pemberontakan Yudas (Si Zealot = fanatik).

4 S.M
Sekta "Lautan Mati" kembali ke biara di Qumran dari Damascus. Tulisan-tulisan mereka tidak dimasukkan dalam Bible; diketahui dan dipergunakan oleh Kelompok Baru (New Covenanters) di Yerusalem.

4 S.M.- 6 M.
Archeolus ethnarch dari Yudea; 4 S.M.-39 M. Herodes Antipas tetrarch dari Galilea;

4 S.M. - 34 M.
Philip tetrarch dari Palestina sebelah Utara.

14 M
Tiberius menjadi Kaisar.

18 – 36
Kayafas, Imam Agung Yahudi.

26 – 36
Pontius Pilatus, Gubernur (procurator) dari Yudea.

28
Yahya Pembaptis dihukum mati oleh Herodes Antipas.

29
Yesus disalib (?) oleh Pontius Pilatus.

32
Kira-kira pada waktu ini tercatat: "Aku naik kepada Bapaku dan Bapamu; dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu."

34
Paulus di Yerusalem. Perjalanannya ke Damascus. Berbaliknya menjadi pengikut Yesus.

36
Marcellus, procurator dari Yudea. Lima belas hari dengan Petrus dan Yahya di Yerusalem.

37
Gayus Caligula naik tahta Kaisar, Marullus, procurator dari Yudea.

38
Pengejaran terhadap orang-orang Yahudi di Alexandria, di mana mereka merupakan suatu kaum yang besar.

40-41
Caligula perintahkan agar arcanya dibangun di dalam Heikal di Yerusalem. Perintah ini gagal; hal ini dan "tanda-tanda" lain menarik orang-orang yang bukan Yahudi ke Yudaism dan ke para pengikut "Kelompok Baru" (New Covenanters). Barnabas membawa Paulus ke Antiok untuk membantunya bertabligh (menjadikan orang-orang yang percaya).

41
Claudius naik tahta. Herodes Agrippa, raja boneka dari Yudea. Pemberontakan dari Theudas.

42-43
Paulus meninggalkan Antiok untuk bertabligh di Siprus dan Asia Kecil.

45-50
Paulus berwawancara di Kota-kota Asia dan Eropa sekitar Laut Greka (Aegean Sea).

50
Orang-orang Yahudi diusir dari Roma. Paulus dituduh sebagai penghasut pemerintah Romawi. Disiarnya Surat Yakub.

51
Paulus di Korintus. Beliau balik ke Antiok. Perundingan dengan Yakub, saudara Yesus, di Yerusalem tentang pelaksanaan syariat Musa dan khitan terhadap orang-orang yang percaya, tapi bukan Yahudi. Tidak tercapai persetujuan pasti, tetapi Paulus mengumpulkan uang sadakah (zakat) dari jemaah-jemaah bukan Yahudi untuk kaum induk (patriarchal community) di Yerusalem.

52
Felik, procurator dari Yudea. Antara tahun 50 dan 54 ditulisnya surat-surat Paulus dari Korinthus kepada orang Tesalonika; dari Efesus kepada orang Korinthus dan Galalonika; dari Efesus kepada orang Korinthus dan Galatia, dan dari Korinthus kepada orang Rum.

54
Nero menjadi Kaisar. Paulus ditahan oleh penjaga Romawi ketika ada keributan didalam Heikal di Yerusalem.

57
Kira-kira pada waktu ini Paulus menulis "Tidak ada Tuhan lain hanya Satu ... Bagi kita hanya ada Satu Tuhan, sang Bapa dan satu Yesus Kristus."

58
Festus, procurator dari Yudea. Paulus mohon apel kepada Kaisar dan diperintah ke Roma. Tibanya Paulus di Roma pada tahun 58 atau 59. Dalam penjara Paulus menulis surat-surat kepada orang Philipi, orang Kolose dan kepada Philemon.

62
Pembunuhan Yakub Si Adil (saudara Yesus) atas perintah Ananas, Imam Agung Yahudi.

64
Roma kebakaran. Pengejaran pengikut Masehi oleh Nero. Dibunuhnya Petrus dan Paulus (menurut riwayat).

65
Surat-kiriman kepada orang Iberani (salah dituduhnya oleh Paulus).

66
Pemberontakan Yahudi di Palestina. Perang melawan orang-orang Romawi; 66-73.

68-69
Perang para warga Romawi, Galba, Otho, Vitellius.

69
Vespasianus menjadi Kaisar.

70
Jatuhnya Yerusalem.

75
Pengedaran Injil Markus dalam bentuk awal.

79
Titus naik tahta. Kira-kira pada waktu ini atau beberapa tahun sebelumnya Injil Matius diedarkan.

81
Domitian menjadi Kaisar. Pengejaran orang-orang yang percaya di Roma dan Asia Kecil. Surat Petrus yang pertama dan surat Yahuda yang pertama.

90
Pengejaran umum terhadap orangsrang Yahudi dan orang-orang Kristen. Muktamar Yamnia membuat Bible Yahudi (Perjanjian Lama) menurut tradisi.

95
Pengedaran Buku Wahyu pada saat pengejaran atau sebelumnya.

96
Nerva menjadi Kaisar. Clement menulis "Kristus diutus oleh Tuhan dan para apostel (rasul) diutus oleh Kristus."

98
Trayanus naik tahta.

100
Pliny (yang lebih muda/Junior) tulis-menulis surat dengan Trayan tentang hak-hak para warganegara Kristen yang dihebohkan.

105
Pengedaran dua jilid dari satu buku mengenai Perbuatan-perbuatan para Rasul karangan Lukas.

110
Himpunan surat-surat Paulus, digalakkan oleh Perbuatan-perbuatan Rasul dari Lukas, mungkin semula oleh Gereja Efesus. Muqadimahnya dibuat oleh penyusun yang menulis atas nama Paulus, kemudian disebut surat kepada orang-orang Efesus.

113
Pemberontakan-pemberontakan Yahudi di Siprus dan tempat-tempat lain.

115
Mati syahid dari St. Ignatius. Diedarkannya surat-surat kiriman (pastoral epistels) atas nama Paulus yang pertama dan yang kedua kepada Timotius dan Titus, dan yang pertama dari Yahya.

117
Hadrianus menjadi Kaisar. Pemberontakan Yahudi di Palestina. Pengedaran surat-surat yang kedua dan yang ketiga dari Yahya.

120
Rukun iman para Rasul mulai diketahui bagi Gereja, yang bunyinya: "Saya percaya akan Tuhan, Sang Bapa Yang Maha Kuasa."

135
Roma padamkan pemberontakan orang-orang Yahudi di Palestina dibawah pimpinan "Masih" Bar Kochba. Yerusalem menjadi jajahan (colony) Romawi; "Aelia Capitolina." Orang-orang Yahudi dikeluarkan dari Aelia atas ancaman hukuman mati. Pengedaran Injil Yahya (atau barangkali lebih dulu), dan surat kiriman dari Barnabas (tidak terdapat dalam Perjanjian Baru).

138
Atonius Pius menjadi Kaisar.

145-155
Bida'ah Marcion menyebabkan kekacauan dalam gereja-gereja. Yustin Martyr mulai dengan ajaran Plato untuk merusak kesederhanaan Kristen (± 150). Injil Marcion (Lukas) dan Apostolican (sepuluh surat dari Paulus diterbitkan oleh Marcion).

Disiarkannya surat Petrus yang kedua, yang sebagian merupakan dan sumber Paulus atau para rawi Aneka Injil Petrus, Thomas dan seterusnya. Perbuatan-perbuatan Paulus dan Thecla, dan banyak lagi tulisan-tulisan lain tidak termasuk dalam Perjanjian Baru, disiarkan pada masa itu.

161
Markus Aurelius. Bentuk awal dari Iman para Apostel.

170
Kata "Trias" mulai masuk dalam literatur Kristen

200
Kata "Trinitas" pertama kali digunakan oleh Tertullianus.

230
Origenes menentang doa-doa ditujukan kepada Kristus.

260
Sabellius mengajar: Bapa, Putera dan Rohul-Kudus adalah tiga nama untuk Tuhan yang sama.

300
Belum dikenal oleh gereja bentuk Trinitas untuk berdoa.

310
Lactianus menulis: "Kristus tidak pernah menyebutkan dirinya Tuhan."

320
Eusebius menulis; "Kristus mengajar untuk menyebut nama Bapa, Tuhan yang benar dan menyembahyang kepadaNya.

325
Muktamar Iznik (Council of Nicaea) setuju menyebut Kristus "Tuhan dari Tuhan, Tuhan yang betul dari Tuhan yang betul." Orthodoxy Kristen didirikan.
Tulisan-tulisan suci dalam bahasa Aramiya dibakar, hanya dalam bahasa Yunani (Koine) diselamatkan. Pada pertemuan itu, Kaisar Konstantin Yang Agung (sebagai Pontifex Maximus) memerintahkan agar semua Injil dalam bahasa dan huruf Aramiya yang disusun oleh Levi dan Yahya dan dimiliki Arius, dibakar habis.
Hal ini adalah karena Konstantin Yang Agung menganut dan menyokong ajaran dari Athanasius (Uskup dari Iskandaria) yang mengajar bahwa Kristus sama dengan Tuhan dan dengan demikian menentang ajaran Arius yang mengajar bahwa Kristus adalah makhluk. Hingga kini Injil Barnabas dianggap kanonik. Kaisar Konstantin mengeluarkan Firman bahwa pada siapa terdapat Injil-injil yang sama yang dimiliki Arius dan tidak membakarnya, akan lantas dihukum mati.

350
Percekcokan besar dalam tubuh gereja tentang ajaran Trinitas.

370
Pemujian (doxology) "Mahasuci sang Bapa, Putera dan Rohul-Kudus" tersusun dan dituduh sebagai bid'ah.

381
Muktamar Konstantinopel menyempurnakan ajaran "tiga oknum dalam Satu Tuhan."

383
Kaisar Theodosius mengancam akan menghukum semua orang yang tidak percaya dan menyembahyang Trinitas. Sebuah Injil Barnabas yang disembunyikan, diserahkan kepada Paus Damasus.

496
Paus Gelasius berfirman pengulangan hukuman atas Injil Barnabas.

609
Pantheon Kuil dewa-dewi Romawi yang dibangun oleh Marcus Agrippa pada tahun 27 S.M. kemudian diubah menjadi gereja "Madonna of the Martyrs" pada tahun 609 oleh Paus Bonicius ke-IV (608-615).

1094-1291
Penyerang-penyerang Kristen bersalib hendak merebut Palestina yang berakhir atas kegagalannya.

Sumber :
ALKITAB (BIBLE)
Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya
Serta Hal-hal yang Bersangkutan

Prof. H.S. Tharick Chehab

Penerbit MUTIARA Jakarta
Jln. Salemba Tengah 38, Jakarta
INDONESIA

Perlukah Kristologi dipelajari ??



Sampai saat ini masih banyak umat Islam 'alergi' mendengar kata “Kristologi” sebab hal itu pasti berhubungan dengan agama Kristen karena akan berbicara tentang Alkitab (Bible) & Yesus. Mereka selalu berusaha menghindar dari nama-nama itu, apalagi mengikuti kajian Kristologi. Bahkan ada yang berpendapat, bila dirumah orang Islam ada Alkitab (Bible), malaikat rahmat tidak akan masuk kerumahnya. Menurut kami ini adalah pemahaman yang keliru & tidak beralasan.

Sebab sebagai ilmu pengetahuan apa saja boleh kita pelajari. Contoh :

 Mempelajari tentang kriminal & bagaimana menghadapi para pelaku kriminal, polisi perlu belajar KRIMINOLOGI
 Untuk mempelajari seluk beluk bumi atau alam semesta, perlu belajar GEOLOGI
 Untuk mempelajari keadaan mahluk hidup, perlu belajar BIOLOGI
 Untuk mempelajari ilmu eksakta berdasarkan proses tehnik, perlu belajar TEHNOLOGI
 Mempelajari cara & tehnologi pembuatan, serta interaksi antar obat, sistim & proses hidup untuk kepentingan diagnosis, pencegahan, perawatan & pengobatan penyakit, perlu belajar FARMAKOLOGI
 Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan tentang agama Islam, baik Al Qur`an & Hadits atau Sejarah Nabi dll, harus belajar ISLAMOLOGI
 Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan Alkitab/Bible/Injil atau tentang agama Kristen & Yesus Kristus dll, perlu belajar KRISTOLOGI

Jadi, Kristologi yaitu berhubungan tentang ilmunya, sedangkan Kristolog yaitu orang yang mendalami ilmu tersebut.


Mengapa Kristologi perlu dipelajari?

Kristologi perlu dipelajari sebab merupakan bagian dari Islamologi. Kenapa? Ada bbrp hal diantaranya :

1. Sebab dalam Al Qur`an terdapat banyak ayat- ayat yang berbicara tentang Nabi Isa as yang oleh umat Kristiani disebut Yesus. Bahkan dalam Al Qur`an sekitar 60 kali nama Yesus disebutkan, seperti nama Isa disebutkan 26 kali yaitu : Qs 2 : 87, 136, 253. Qs 3 : 45,52,55, 59, 84. Qs 4 : 157,163,171. Qs 5 : 46, 78, 110, 111, 112, 114, 116. Qs 6 : 85. Qs 19 : 34. Qs 33 : 7. Qs 42 : 13. Qs 43 : 63. Qs 57 : 27. Qs 61 : 6, 14. Almasih disebutkan 11 kali yaitu: Qs 3 : 45. Qs 4 : 157, 171, 172. Qs 5 : 17 (2 x ulang). Qs 5 : 72 (2 x ulang). Qs 5 : 75. Qs 9 : 30, 31. Dan Ibnu Maryam disebutkan 23 kali yaitu: Qs 2 : 87, 253. Qs 3 :45. Qs 4 : 157, 171. Qs 5 : 17 (2 x ulang). Qs 5 : 46, 72, 75, 78, 110, 112, 114, 116. Qs 9 : 31. Qs 19 : 34. Qs 23 : 50. Qs 33 : 7. Qs 43 : 57. Qs 57 : 27. Qs 61 : 6, 14

2. Terdapat banyak persamaan nama nabi & orang lain dalam Al Qur`an, sama seperti yang ada dalam Alkitab: Nabi Adam, Musa, Harun, Nuh, Luth, Ibrahim, Ismael, Ishak, Yakub, Yahya, Daud, Sulaiman, Ayub, Elias, Ezra, Hamran, Yunus, Yusuf, Zakaria, Isa dll. Juga persamaan nama lainnya, spt : Hawa, Ham, Yafet, Kain, Habel, Babel, Betlehem, Bait Allah, Firaun, Goliat, Hagar, Sara, Jibril, Mikael, Maria, Mesir, Nasrani, Paran, Sinai, Saul, Yahudi, Taurat, Zabur, Injil dll

3. Perintah beriman kepada Kitab-Kitab yang turun sebelumnya yaitu Taurat, Zabur & Injil (Qs 3 : 3) & beriman kepada kitab tersebut merupakan salah satu Rukun Iman.

4. Adanya firman Allah dalam Al Qur`an yang memerintahkan untuk mengajak Ahli Kitab agar mereka masuk Islam supaya mereka mendapatkan keselamatan (Qs 3 : 20, 64 dll)

5. Banyak informasi & kritikan Al Qur`an terhadap Alkitab tentang adanya campur tangan tulisan manusia dalam kitab mereka, juga ajakan agar mereka kembali ke jalan yang benar. dll

Berdasarkan hal-hal tersebut maka Kristologi perlu dipelajari oleh umat Islam. Kalau tidak, nanti kata misionaris Kristen : “Al Qur`an menyuruh beriman kepada kitab yang turun sebelumnya yaitu Taurat, Zabur & Injil. Mengapa kalian tidak beriman kepada kitab kami ini?” .

Tentu bagi orang Islam awam, bingung menjawab, mungkin membenarkan kata misionaris tersebut

Menjadi pertanyaan :

1. Apakah Nabi Isa as sama dengan Yesus?

2. yang dimaksud Qur`an, beriman kepada Kitab-Kitab sebelumnya (Taurat, Zabur & Injil) apakah kitab yang ada dewasa ini spt yang mereka bawa ke Gereja atau bukan?

3. Apakah orang-orang yang namanya sama dalam Alkitab mempunyai misi, ajaran & ahlak sama spt yang diceritakan dalam Qur`an atau tidak? Dll.

Kemudian yang sangat menarik, bagaimana membuktikan kebenaran informasi & kritikan Al Qur`an terhadap Alkitab. Sebab Al Qur`an begitu banyak memberikan informasi & kritikan terhadap Alkitab. Jika informasi & kritikan Al Qur`an tersebut tidak bisa dibuktikan, berarti Al Qur`an “bohong” atau bahkan “memfitnah”. Contoh: Informasi sekaligus kritikan adanya orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka lalu dikatakan: “ini berasal dari Allah”

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, & kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan (Qs 2:79)

Pertanyaannya, mana bukti ayat-ayat Alkitab yang ditulis dengan tangan manusia tersebut?

Untuk membuktikannya, harus dilihat dalam Alkitab, bukan dalam Al Qur`an

Contoh lain Qs 3 : 70

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya).

Ayat Qur`an ini memberi informasi sekaligus kritikan adanya Ahli Kitab yang mengingkari ayat-ayat Allah padahal mereka mengetahuinya. Pertanyaannya : “Mana bukti ayat-ayat yang mereka ingkari tersebut?” Jawabannya tentu harus diambil dari Alkitab, bukan dari Al Qur`an.

Kristen Dan Alkitab

Pada dasarnya orang-orang Kristen awal terbagi baik berdasarkan pada kedua keadaan alami Yesus, maupun berdasarkan pada mengikuti Syariat Musa atau tidak. Dalam fase kedua perkembangan Kristen, Paulus menemukan karakter yang paling penting dalam memberikan suatu falsafah dan ideologi baru pada ajaran Kristen. Terdapat perbedaan pendapat mendasar antara Paulus dan James the Righteous (James sang siddiq). Sementara James menjaga Gereja Yerusalem, Paulus menyampaikan ajaran ke Barat, khususnya kepada orang-orang yang bukan Yahudi. Gereja Barat berkembang berdasarkan garis-garis doktrinasi Paulus, sedangkan Gereja Yerusalem berkembang berdasarkan ajaran-ajaran ke-Esa-an Tuhan.

Salah satu cabang aliran James adalah Ebion (Ebionite), sebuah sekte yang namanya berasal dari kata Ibrani, ebionim yang berarti "penurut" atau "miskin/sederhana." Mereka adalah orang-.orang Kristen Yahudi, yang untuknya Yesus tampil dalam jubah Mesias dan bukan sebagai Anak Tuhan. Mereka mengikuti Syariat Musa dengan ketaatan penuh, dan mereka mempunyai Injil mereka sendiri yang dikenal dalam berbagai konteks sebagai "Injil orang-orang Ibrani," "Injil orang-orang Ebion" atau "Injil orang-orang Nazaret." Berikut ini sebuah gambaran tentang orang-orang Ebion yang diambil dari berbagai sumber.

Dalam bukunya "The History of the Church" yang ditulis pada abad ke-4 sesudah Masehi di Caesaraea, Eusebius memaparkan tentang orang-orang Ebion dalam Buku 3, Vespasian to Trajan. Dia mencemoohkan pandanganpandangan mereka, dengan mengatakan bahwa nama mereka berasal dari pandangan mereka yang sederhana dan polos tentang Yesus. Orang-orang Ebion menganggap Yesus sebagai makhluk hidup [yang tidak abadi] dan menjunjung beliau sebagai orang yang benar melalui perkembangan karakter/sifat beliau. Sebagai orang Yahudi, mereka melaksanakan Sabat dan segala rincian Hukum Syariat, serta tidak menerima pemikiran Paulus tentang keselamatan melalui iman semata.

Eusebius juga berbicara tentang sebuah kelompok lain dari orang-orang Ebion yang menerima tentang melahirkan dalam keadaan perawan dan Ruhul Kudus, tetapi menolak konsep bahwa Yesus itu sebelumnya merupakan "Tuhan [dalam bentuk] Firman dan Kebijaksanaan." Mereka mengikuti sebuah "Injil orang-orang Ibrani" yang kemungkinan merupakan Injil Matius. Mereka melaksanakan Sabat dan sistim Yahudi, tetapi merayakan kebangkitan (resurrection). 1

R.Eisenman dan M.Wise ketika memaparkan latar belakang orang-orang Ebion dalam buku mereka The Dead Sea Scrolls Uncovered (1992) mengatakan bahwa James (the "Zaddik" atau "Zadok", artinya: orang yang benar); merupakan pemimpin Gereja Yerusalem pada pertengahan abad pertama (sekitar tahun 40-60 sesudah Masehi). Cabang ini dahulu disebut agama Kristen Yahudi di Palestina. Kelompok Ebion tumbuh dari gereja ini. 2

Jemaat yang mengikuti James dikenal sebagai "orangorang miskin" (Galatia 2:10, James 2:3-5) suatu sebutan yang disinggung baik dalam Sermon on the Mount maupun dalam Dead Sea Scrolls. Dalam banyak segi, Eisenman merasakan bahwa orang-orang Ebion sama dengan para penulis Dead Sea Scrolls (Naskah-naskah Laut Mati). Mereka menghormati James sang siddiq, dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias mereka yang merupakan makhluk tidak abadi (mortal), sedangkan Paulus [bagi mereka] telah menjadi seorang yang murtad di hadapan Syariat. Mereka menjalankan Syariat dan Sabat dengan penuh keitaatan. Mereka menempatkan James pada kehormatan yang tertinggi, sedangkan Paulus mereka anggap sebagai "musuh" (Matius 13:25-40). 3

Menurut Baigent, Leigh dan Lincoln dalam The Messianic Legacy, sumber ajaran-ajaran asli kelompok Ebion, Gnostik,
Manichean, Sabian, Mandean, Nestorian dan Elkasit telah dipaparkan sebagai falsafah Nazarene. Mereka menyebut pemikiran Nazarene sebagai:

"Suatu orientasi terhadap Yesus dan ajaran-ajarannya yang terutama berasal dari posisi asli orang-orang Nazaret, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Yesus sendiri, kemudian disebar-luaskan oleh James, Juda atau Judas Thomas dan rombongan mereka yang terbentuk cepat. Kepercayaan-kepercayaan mereka adalah:
1. ketaatan sepenuhnya pada Syariat Musa
2. pengakuan terhadap Yesus sebagai Almasih
3. kepercayaan terhadap kelahiran Yesus sebagai kelahiran manusia biasa
4. permusuhan terhadap pandangan-pandangan Paulus

Ada sebuah koleksi manuskrip bahasa Arab tersimpan pada sebuah perpustakaan di Istanbul yang memuat kutipan-kutipan dari sebuah teks abad kelima atau keenam yang dianggap berasal dari al-nasara, tertulis dalam bahasa Syiriak dan ditemukan di sebuah biara di Khuzistan, barat-daya Iran dekat perbatasan Iraq. Manuskrip itu menggambarkan pandangan-pandangan silsilah Nazarene yang melarikan diri dari Yerusalem sesudah kehancurannya pada tahun 66 sesudah Masehi. Manuskrip itu menyebut Yesus sebagai seorang manusia dan menekankan pada Syariat Yahudi. Para pengikut Paulus "meninggalkan agama Kristus dan beralih kepada doktrin-doktrin agama orang-orang Romawi." 4

Dari ajaran berbagai macam doktrin yang berkembang selama tahap-tahap pembentukan ajaran Kristen, pilihan untuk diakui hanya pantas diberikan kepada orang-orang yang percaya kepada ajaran-ajaran orang-orang Namret. Orang-orang Kristen masa awal ini telah diajarkan makna Kristen oleh Yesus sendiri.

1. Eusebius; The History of the Church, halaman 90-91, (Penguin 1989)
2. The Dead Sea Scroll Uncovered, R. Eisenman & M. Wise, p.186, (Element Books, 1992).
3. The Dead Sea Scroll Uncovered, R. Eisenman & M. Wise, p. 233-234, (Element Books, 1992).
4. The Messianic Legacy, M. Baigent, R. Leigh, H. Lincoln, p.135-138 (Corgi Books)